BANYAK orang mengira seduhan teh adalah minuman paling menenangkan di dunia. Padahal, di balik aroma melati dan rasa manis madu, ada sesuatu yang tidak terlihat, mikroplastik. Kantong teh komersial yang tampak polos itu, saat direndam air panas, bisa melepaskan jutaan partikel plastik mikroskopis.
“Bayangkan, kamu lagi healing sambil ngeteh sore, tapi tubuhmu malah ‘minum plastik’,” ujar Andi Keisha Aisyah, setelah mengikuti Youth Impact 2025. “Makanya kami ingin bikin kantong teh yang benar-benar tenang, buat manusia dan buat bumi.”
Dari keresahan itu, lahirlah BASTEFIA BAG (Banana Stem Fiber Tea Bag), kantong teh dari serat pelepah pisang. Ide sederhana yang mengantarkan SMAN 1 Bulukumba jadi juara 1 Youth Impact 2025 kategori SMA, yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Sabtu (18/10/2025).
#Sains Bisa Dimulai dari Dapur Rumah
Tak banyak yang tahu, pelepah pisang yang sering dianggap sampah kebun, menyimpan potensi besar. Seratnya kuat, lentur, dan mudah terurai. Tiga siswi cerdas dari Bulukumba ini, memadukannya dengan tepung tapioka dan gliserin hingga membentuk lembaran mirip kertas yang tahan panas.
“Kami kaget waktu uji coba pertama berhasil. Kantongnya kuat, nggak robek, dan rasa tehnya tetap sama,” cerita Anindyah Azzahrah Rahmadi, anggota tim. “Kami sampai uji organoleptik, uji larut, sampai biodegradable. Dan hasilnya? Semua lolos dengan bagus.”

Inovasi ini tidak lahir dari laboratorium berteknologi tinggi, melainkan dari dapur, ruang kelas, dan semangat tiga pelajar yang percaya bahwa ide besar bisa tumbuh dari tempat kecil.
“Awalnya kami bikin di rumah, pakai alat seadanya,” lanjut Andi Syifanna Rusyidah. “Nggak nyangka hasilnya bisa sejernih ini. Ternyata yang penting bukan alatnya, tapi niatnya.”
Mereka melewati tiga tahap uji, organoleptik (rasa dan aroma), uji larut di suhu 100°C, dan uji biodegradable. Semua dilakukan dengan telaten, penuh rasa ingin tahu, dan penuh imajinasi, karena sempat gagal tiga kali.
BASTEFIA BAG bahkan mulai terurai dalam waktu kurang dari tujuh hari. Sementara kantong teh plastik biasa? Butuh ratusan tahun untuk hilang dari tanah.
#Teh, Pisang, dan Harapan Baru
Lebih dari sekadar produk inovatif, BASTEFIA BAG membawa pesan moral, “Kalau ingin menyelamatkan bumi, mulai dari hal yang kamu sukai.”
Dalam hal ini, teh. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa gaya hidup berkelanjutan itu bisa dimulai dari hal kecil,” kata Keisha menutup wawancara. “Kalau minum teh tanpa mikroplastik saja bisa, kenapa tidak dicoba?”
Karya mereka bukan hanya menyejukkan tenggorokan, tapi juga hati. Dari sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, BASTEFIA BAG membuktikan bahwa solusi global bisa tumbuh dari bahan lokal. Satu teguk teh, satu langkah menuju bumi yang lebih bersih.***