Terhadap Sungai, Manusia Bos Besar yang Kelewat Percaya Diri: Dari Antroposentris ke Ekosentris – Saat Sungai Brantas Menuntut Haknya
4 November 2025
APAKAH SUNGAI berhak memiliki hak? Sekilas terdengar absurd. Tapi di tengah krisis air bersih dan kekeringan yang makin parah, pertanyaan ini jadi lebih penting daripada debat “siapa yang lebih dulu, telur atau ayam?”. Selama berabad-abad, manusia menempatkan dirinya sebagai pusat dari segala ciptaan. Air, tanah, udara — semua dianggap bahan bakar peradaban. Pandangan ini disebut antroposentrisme, yaitu keyakinan bahwa manusia adalah makhluk paling penting di dunia. Akibatnya? Sungai jadi korban. Ia dijadikan jalur logistik, tempat buang limbah, dan kadang jadi latar Instagram biar kelihatan “natural”. Padahal, seperti kata Rob White dari Universitas Tasmania, pendekatan antroposentris inilah biang kerusakan ekologis terbesar…