Di banyak dompet orang Indonesia, ruang paling berharga bukan slot kartu, tapi sisa baterai. Kita hidup berpindah dari ojek ke rapat, dari kelas ke warung kopi, dan ponsel adalah kamera, dompet, sekaligus mesin kerja dalam satu genggaman. Oppo mencoba menjawab kebutuhan yang sangat sederhana namun sulit ditaklukkan: tahan lama, kamera bisa diandalkan, dan software panjang umur. Find X9 dan Find X9 Pro datang dengan baterai bongsor, pengisian cepat, serta ColorOS 16 yang dijanjikan lebih halus dan panjang dukungannya. Versi Pro menonjolkan tele 200MP berlabel Hasselblad dan baterai yang digembar-gemborkan kuat berhari-hari; versi standar tetap rasional dengan tiga 50MP yang konsisten. Keduanya membawa rating tahan air atau debu kelas atas dan spesifikasi yang tidak main-main di segmen flagship 2025. Harga globalnya sudah diumumkan, sementara harga Indonesia masih kunci di balik pintu pre-order. Praktis, seperti antrian sembako diskon: daftar dulu, nominalnya diumumkan tanggal launching resmi.
Buat yang sedang siap naik kelas ke flagship Android, ini duet yang bikin dilema sehat. Tapi seperti biasa, hype harus disalurkan ke hal yang berguna: kita bedah angka, fitur, dan rasanya dipakai — dari layar, performa, kamera, baterai/termal, sampai hal remeh tapi krusial seperti keyboard/haptics. Mari bongkar, tanpa bahasa brosur.

Apa yang baru, apa yang penting
Oppo Find X9 Pro menembak titik lemah flagship lain: daya tahan. Baterai 7.500 mAh dengan 80W kabel + 50W nirkabel, plus klaim ketahanan multi-hari. Kamera tele 200MP berlabel Hasselblad juga bukan tempelan, sementara Find X9 non-Pro tetap serius dengan trio 50MP dan baterai 7.025 mAh. Keduanya menjalankan ColorOS 16 berbasis Android 16, dan Oppo mengonfirmasi masa dukungan 5 OS + 6 tahun patch keamanan — akhirnya sejajar liga besar. Harga global sudah kelihatan; untuk Indonesia per 30 Oktober 2025 masih TBA, tapi periode PO sudah dibuka.
Ringkas Spesifikasi Inti
-
SoC: MediaTek Dimensity 9500 (3nm)
-
Layar: X9 6,59” 120 Hz; X9 Pro 6,78” 120 Hz (AMOLED, 10-bit)
-
Kamera:
-
X9 Pro: 50MP utama + 200MP tele OIS + 50MP ultra-wide + mono 2MP; depan 50MP
-
X9: 50MP utama + 50MP tele OIS + 50MP ultra-wide + mono 2MP; depan 32MP
-
-
Baterai & Charging: X9 7.025 mAh; X9 Pro 7.500 mAh. 80W SUPERVOOC, 50W AIRVOOC.
-
Ketahanan: IP66/68/69; kaca Victus 2 (Pro), 7i (X9)
-
Software: ColorOS 16 (Android 16), 5 OS + 6 tahun security.
Harga Indonesia: status, deposit, dan band perkiraan
Sebelum belanja, kita cek etalase lokal. Oppo Indonesia sudah membuka pre-order Find X9 Series dengan DP mulai Rp500 ribu (X9) dan Rp1 juta (Pro). Harga resmi Indonesia akan diumumkan 5 November 2025; sementara itu, harga global start di €999 (X9) dan €1.299 (Pro) — memberi gambaran band harga rupiah (estimasi) di segmen Rp16–23 jutaan tergantung pajak/konfigurasi. Jadi, untuk saat ini tabel harga bersifat placeholder sampai angka resmi rilis.
Tabel Harga (Indonesia)
| Model | Varian RAM/Storage | Harga Resmi Indonesia | Status | Catatan |
|---|---|---|---|---|
| Oppo Find X9 | 12/256, 12/512, 16/512 | TBA (5 Nov 2025) | Pre-order dibuka | DP mulai Rp500.000; harga global €999 (patokan band). |
| Oppo Find X9 Pro | 16/512 | TBA (5 Nov 2025) | Pre-order dibuka | DP Rp1.000.000; harga global €1.299 (patokan band). |
Catatan: angka rupiah final menunggu pengumuman resmi Oppo Indonesia pada 5 November 2025.

Performa layar, kamera, baterai/termal, dan “keyboard”
Sebelum kita teknis, jujur saja: yang bikin “betah” bukan sekadar skor benchmark, tapi keseharian. Layar 120 Hz terasa stabil, bukan cuma saat scroll media sosial, tapi juga waktu rekam 4K 60/120 fps. Dimensity 9500 di ColorOS 16 terasa efisien dan rapi; engine animasi baru bikin transisi licin, bukan licin pura-pura. Kamera? Pro mengandalkan tele 200MP yang bisa cropping clean di 3x–10x skenario terang; X9 biasa tetap aman untuk foto keluarga dan dokumen kantor. Yang paling menonjol: baterai. Di sini Oppo main aman—dan menang.
Layar (120 Hz, 10-bit, 1.800 nits HBM)
Layar X9 (6,59”) dan X9 Pro (6,78”) sama-sama AMOLED 10-bit, 120 Hz, dengan HBM tipikal 1.800 nits. Sudut pandang lebar, respons sentuh sampai 240 Hz, dan kaca pelindung beda kelas (Victus 2 di Pro, 7i di X9). Untuk konsumsi konten dan kerja mobile, transisi ColorOS 16 terasa mulus.
Performa (Dimensity 9500 + Trinity Engine)
Chip 3nm terbaru MediaTek ini fokus ke efisiensi dan sustained performance. Di ColorOS 16, Oppo menambahkan Trinity/Luminous Engine untuk stabilitas frame dan manajemen resource — cocok buat perekaman panjang, multi-tasking, dan gaming menengah-berat. Wi-Fi 7 tersedia di Pro untuk jaringan kantor modern.
Kamera (Hasselblad yang bukan sekadar stiker)
X9 Pro mengusung tele 200MP dengan OIS, plus mode 4K120 Dolby Vision; Oppo juga mempromosikan telephoto extender 10x sebagai aksesori opsional. X9 reguler tetap rasional: tiga 50MP (utama/tele/ultra-wide) yang konsisten. Dalam praktik, Pro memberi fleksibilitas zoom dan macro-tele, sedangkan X9 cukup untuk kebutuhan sosial dan dokumentasi kerja.
Baterai & Termal (silicon-carbon 7.025–7.500 mAh)
Ini kartu truf. X9 7.025 mAh; Pro 7.500 mAh. Keduanya mendukung 80W SUPERVOOC kabel dan 50W AIRVOOC nirkabel. Klaim daya tahan multi-hari pada Pro sempat diangkat media global, dan masuk akal mengingat kapasitasnya. Sistem vapor chamber dan grafit tinggi membantu jaga suhu saat perekaman 4K panjang.
“Keyboard” & Haptics (biar ngetik terasa niat)
Tak ada “trackpad” fisik tentu, tapi Bionic Haptic Motor bikin getaran tuts terasa mantap dan presisi; kombinasi Gboard/Keyboard ColorOS yang punya mode cursor via spacebar swipe membantu koreksi cepat. Ini detail kecil yang bikin chat kerjaan dan caption IG lebih minim typo.
| Aspek | Find X9 | Find X9 Pro |
|---|---|---|
| Layar | 6,59” AMOLED, 120 Hz, 10-bit, HBM 1.800 nits, Gorilla Glass 7i | 6,78” AMOLED, 120 Hz, 10-bit, HBM 1.800 nits, Victus 2 |
| SoC | MediaTek Dimensity 9500 | MediaTek Dimensity 9500 |
| RAM/Storage | 12/256 • 12/512 • 16/512 (LPDDR5X, UFS 4.1) | 16/512 (LPDDR5X, UFS 4.1) |
| Kamera Belakang | 50MP utama • 50MP tele OIS • 50MP ultra-wide • mono 2MP | 50MP utama • 200MP tele OIS • 50MP ultra-wide • mono 2MP |
| Kamera Depan | 32MP | 50MP |
| Video | Hingga 4K120 (Dolby Vision) | Hingga 4K120 (Dolby Vision) |
| Baterai | 7.025 mAh | 7.500 mAh |
| Charging | 80W kabel • 50W nirkabel | 80W kabel • 50W nirkabel |
| Ketahanan | IP66/68/69 | IP66/68/69 |
| Lainnya | 3D ultrasonic fingerprint, Wi-Fi, NFC | 3D ultrasonic fingerprint, Wi-Fi 7, NFC |
| OS | ColorOS 16 (Android 16) 5 OS + 6 tahun security | ColorOS 16 (Android 16) 5 OS + 6 tahun security |
Fitur unggulan vs gimmick: mana yang benar-benar terasa?

Empat sampai lima kalimat pembuka dulu: fitur flagship itu mirip prasmanan hotel, banyak yang enak, sebagian cuma pajangan. Di Find X9 Series, yang benar-benar berasa: baterai jumbo, rating IP yang komplet (sampai IP69), dan 5 OS + 6 tahun — ini langsung ngisi kotak “ketenangan batin”. Tele 200MP di Pro juga punya guna ketika butuh fleksibilitas cropping. Yang terasa “debatable” lebih ke sisi aksesori/ekosistem.
Unggulan yang terasa
-
Baterai 7.025–7.500 mAh dengan 80W/50W: praktik, bukan jargon.
-
IP66/68/69: jarang di flagship non-rugged; nilai tambah untuk hujan–debu.
-
5 OS + 6 tahun security: akhirnya setara pemain besar.
Yang berpotensi gimmick (tergantung pemakaian)
-
Telephoto extender 10x (aksesoris): niche, menarik untuk hobi, tapi bukan kebutuhan massal.
Perbandingan singkat kompetitor: siapa lawan langsungnya?
Kita taruh konteks, biar gak belanja di ruang hampa. Di 2025, ring ini diisi nama-nama berat: Samsung Galaxy S25 Ultra, vivo X200 Pro, dan lini Xiaomi 15/15T. S25 Ultra tetap “all-rounder” dengan layar QHD+ 6,9”, S-Pen (fitur disederhanakan), dan harga premium. vivo X200 Pro menekan kamera/ZEISS & Dimensity 9400, baterai 6.000 mAh. Xiaomi 15/15T main di paket Leica dan pengisian cepat. Referensi cepatnya:
| Model | Mesin & Layar | Kamera & Baterai | Catatan |
|---|---|---|---|
| Find X9 Pro | Dimensity 9500; 6,78” 120 Hz | 50+200+50MP; 7.500 mAh; 80W/50W | IP66/68/69; Wi-Fi 7; 5 OS+6 th. |
| Find X9 | Dimensity 9500; 6,59” 120 Hz | 50+50+50MP; 7.025 mAh; 80W/50W | Bezel sangat tipis 1,15 mm (klaim). |
| Galaxy S25 Ultra | Snapdragon 8 Elite; 6,9” QHD+ 120 Hz | Sistem 200MP kelas atas; ~2 hari baterai (review) | S-Pen disederhanakan; harga tinggi. |
| vivo X200 Pro | Dimensity 9400; 6,78” | ZEISS 200MP APO; 6.000 mAh | Resmi di Indonesia dari Rp17,999 jt (konfigurasi). |
| Xiaomi 15/15T Pro | 15: Snapdragon 8 Elite; 15T Pro: Dimensity 9400+; hingga 144 Hz | Leica triple; 5.240 mAh; 90W/50W | HyperOS/HyperAI, layar 144 Hz (15T Pro). |
Siapa harus beli, siapa mending skip
Empat sampai lima kalimat pemanasan. Kalau prioritas Anda baterai panjang + kamera fleksibel + IP komplit, Find X9 Pro ini “paket aman”: kerja, liburan, hujan, semua dilayani. Kalau ingin rasa flagship efisien dengan harga (nanti) lebih bersahabat, Find X9 standar sangat masuk akal. Di sisi lain, kalau Anda butuh S-Pen atau ekosistem Samsung, ya S25 Ultra masih logis. Penyuka Leica look mungkin lebih sreg Xiaomi; yang ngejar stabilitas ZEISS dan tele APO bisa melirik vivo X200 Pro.
Wajib beli jika:
-
Anda butuh daya tahan ekstra (long trip, kerja lapangan, creator mobile).
-
Butuh ketahanan air/debu lebih tinggi dari rata-rata flagship.
-
Ingin janji update 5 OS + 6 tahun tapi bukan “warga Samsung/Pixel”.
Mending skip jika:
-
Anda tergantung S-Pen/Galaxy ecosystem.
-
Lebih suka Leica color science atau ZEISS tertentu.
Janji panjang umur, bukan sekadar “cinta satu malam”
Mari kita akui, banyak flagship 2025 sibuk bicara AI seperti penjaja demo di pameran elektronik; penjelasannya panjang, manfaatnya kadang pendek. Oppo Find X9 Series memilih jalur yang lebih membumi: bikin baterai awet, bikin kamera fleksibel, dan kasih komitmen update panjang. Itu tiga hal yang benar-benar terasa di dompet dan di telapak tangan. Harga Indonesia memang masih gantung, tapi tanda-tandanya jelas: ini bukan ponsel yang minta dicolok tiap sore. Kalau ragu, tunggu angka resmi dan paket bundlingnya. Kalau cocok, ya sudah, tinggal pilih yang “cukup” (X9) atau “sekalian puas” (Pro). Teknologi yang baik itu seperti warteg langganan, gak banyak gaya, tapi selalu bikin kita kembali.
Kelebihan
- Baterai 7.500 mAh + 80W/50W: endurance flagship
- Tele 200MP (Hasselblad) + 4K120: fleksibel untuk zoom & video
- Wi-Fi 7, IP66/68/69, build kokoh
- 5 OS + 6 tahun patch keamanan
Kekurangan
- Harga Indonesia belum diumumkan saat review
- Aksesori tele-extender 10x bersifat niche
- Bobot lebih terasa dibanding X9